MENJADI PENJALA MANUSIA



Menjadi Penjala Manusia
(Matius 4:18-22).
Kita semua tahu bahwa Yesus datang ke dunia dengan sebuah misi besar. Sayangnya, tidak banyak dari kita yang memahami misi ini dengan tepat. Mayoritas orang Kristen berpikir bahwa Yesus datang ke dunia untuk mati dan menyelamatkan orang berdosa. Meskipun ini benar, tetapi hanya menangkap sebagian dari misi utama Yesus. Lantas apakah misi utama Yesus sebenarnya? Ay. 17 memberi sedikit petunjuk mengenai misi utama Yesus, yakni bahwa misinya berkaitan dengan Kerajaan Allah. Lebih tepatnya, Yesus datang untuk menghadirkan Kerajaan Allah di bumi ini. Melalui karya-Nya (bnd. Matius 12:28), dan puncaknya melalui kematian-Nya, Yesus mengalahkan Iblis dan menghadirkan Kerajaan Allah di muka bumi ini.
Nas yang kita baca tadi menunjukkan bahwa dalam misi menghadirkan Kerajaan Allah itu, ternyata Tuhan Yesus tidak bekerja sendiri. Dia memanggil orang-orang tertentu untuk berkerja dengan-Nya, khususnya untuk memberitakan Injil Kerajaan Allah dan memanggil orang-orang yang akan menjadi warga Kerajaan tersebut (menjadi Penjala Manusia).
Uniknya, cara Yesus mendapatkan murid berbeda dengan para rabbi jaman itu. Pada masa itu, muridlah yang berinisiatif mencari dan memilih guru; guru akan memilih dari murid-murid yang datang padanya (bnd m. Abot 1:6). Berbeda dengan mereka, Tuhan Yesus justru memilih murid-murid untuk menjadi tim-Nya.
Tujuan utama tindakan ini ialah untuk menunjukkan otoritas dan karisma Yesus: seseorang bisa menjadi murid Yesus bukan karena kemauannya, tapi yang pertama dan terutama karena Yesus yang memilih mereka! Dengan kata lain, status murid didasarkan pada anugerah Tuhan Yesus, bukan inisiatif seseorang.
Meski demikian, Tuhan jelas tidak sembarang memilih orang. Di antara beberapa ciri yang ditampilkan, ada satu ciri yang akan menjadi fokus kita, yakni kesediaan membayar harga! Menjadi murid pada masa itu tidak sama dengan menjadi murid pada masa kini. Pada masa itu, seorang murid harus terus menyertai sang guru ke mana pun dia pergi (Jawa: nginthil) dan meniru bagaimanapun cara hidupnya. Tujuannya supaya si murid memahami dengan baik cara pikir dan ideologi sang guru. Keadaan demikian tentu saja menuntut mereka mengorbankan setidaknya tiga hal: kenyamanan ekonomi, keluarga, dan kenyaman hidup lainnya. Pengorbanan ini memang berat, namun hanya dengan cara itu mereka dibentuk menjadi murid yang efektif.
Memberitakan Injil dan menjangkau warga Kerajaan Allah merupakan tugas kita yang mengaku murid Kristus. Hanya saja harus diakui bahwa kerap kali tugas ini tidak kita laksanakan dengan efektif, sebab kita terlalu malas atau bahkan takut membayar harga. Ingatlah bahwa efektivitas memberitakan Injil tidak datang begitu saja. Sama seperti para murid membayar harga untuk menjadi alat Kerajaan Allah yang efektif, demikian pun seharusnya kita. Karena itu, mari belajar membayar harga dan memberi diri diproses oleh Tuhan. Hanya dengan cara itu, kita bisa menjadi murid yang efektif untuk memberitakan Injil Kerajaan Allah dan menjangkau orang-orang untuk masuk ke dalamnya. Panggilan menjadi murid memang anugerah, tetapi Tuhan menuntut kesediaan membayar harga dalam meresponinya.

Saya sekarang adalah seorang Murid Yesus, yang telah dipanggil dan dipilih melalui anugerah penebusan-Nya di atas kayu salib. Apa yang harus saya renungkan sebagai seorang murid Yesus?
1.       Saya adalah kawan sekerja Allah. Menjadi pelayan Tuhan Yesus adalah sebuah kasih karunia yang luar biasa indah karena Allah yang mulia berkenan untuk memakai saya untuk melayani Dia, Raja di atas segala raja. Jika ada orang yang merasa rugi karena berpikir bahwa tidak ada untungnya melayani Tuhan, maka tidak demikian dengan saya. Bisa melayani Tuhan adalah sebuah sukacita, karena saya diberi kesempatan untuk MENCICIPI sedikit anugerah-Nya yang terlampau berlimpah, yang telah dicurahkan kepada Yesus, yaitu Kristus telah menebus hidup saya. Oleh sebab itu, melayani Dia adalah sebuah sukacita yang sejati.
2.       Saya adalah seorang murid Yesus. Artinya saya harus mengikuti Tuhan Yesus kemanapun Dia pergi, melakukan apa yang dilakukan-Nya, dan hidup melakukan kehendak Bapa seperti yang dilakukan oleh Kristus ketika masih hidup di bumi.
3.       Saya dipanggil sebagai seorang murid Yesus. Artinya saya harus siap membayar harga. Petrus dan Andreas rela meninggalkan jala dan perahunya untuk mengikut Yesus, maka saya juga harus rela melepaskan kenyamanan hidup saya demi mengikut Yesus. Jika harta kekayaan yang dianugerahkan oleh Bapa itu telah memikat hati saya maka saya harus melepaskan hati saya dari harta itu demi mengikut Yesus. Apabila keluarga telah memikat hati saya sehingga saya tidak bisa mengikut Yesus maka saya harus melepaskan hati saya dari terikat kepada keluarga saya. Saya harus melepaskan semuanya demi mengikut Yesus.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

lirik Lagu Glori Haleluya | Nanaku ~ Lagu Natal